SANG PELOPOR KESETARAAN
Oleh : Abida Rahma Febriani
Dikala jeruji pembatas keadilan kokoh menghalang
Dikala tulang rusuk adam terpenjara dalam sangkar biduk rumah tangga
Dikala jiwa muda mereka terampas oleh retorika budaya
Dikala kebebasan kaum hawa terpasung peraturan adat
Saat itulah sang pahlawan pendobrak pembatas mulai mensabdakan kemarahannya
Dia tak kuasa melihat tangis sang ibu pertiwi yang pilu
Sang bunga jelita bodoh tak berilmu
Dia sang pelopor cipta karsa habislah gelap terbitlah terang
Menyuarakan hak pendidikan bagi kaumnya
Tak kuasa melihat rusaknya pendidikan pertama para calon generasi bangsa
Hati mana yang tak teriris melihat bunga-bunga bangsa yang layu
Asanya yang tinggi menjulang mengibaskan segala halang rintang
Tak peduli segala titk jenuh perjuangannya
Hanya mengentaskan ketidakadilan yang menjadi tujuan utama
Kartini….. berjuang bersama segala harapan yang ada di pundaknya
Peluh terkucur tangis menyembabkan mata bukan sebagai peruntuh asanya
Percaya akan kodrat Tuhan yang Maha Adil dan Maha Bijaksana
Do’a terucap harapan terlirihkan bersama suara-suara dengung ketulusan
Kartini….. engkau laksana sinar cahaya bintang diantara gelapnya awan
Laksana oase diantara gurun yang gersang
Laksana mata air mengaliri tanah kering nan tandus
Sang Emansipator… Sang Pelopor……
Kini segala lelahmu terbayar sudah
Emansipasi bagi kaum hawa telah tercipta
Kami bersyukur memiliki pahlawan ayu nan elok sikapnya
Pantas untuk dikau tersematkan gelar emas sebagai pahlawan
Dari kami untuk dikau wahai sang pelopor kesetaraan